بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Copy lalu Paste gak apa-apa laaah... sekedar ingin menyampaikan.... hehehe.... :-D
Sekelumit Nasihat untuk Menutup Aurat
Saudariku muslimah yang dimuliakan
Allah…
Sesungguhnya
syaithan dan bala tentaranya senantiasa berusaha untuk menyesatkan hamba-hamba
Allah agar terjerumus ke dalam jurang neraka. Iblis yang merupakan syaithan
dari bangsa jin telah bersumpah dihadapan Allah ‘azza wajalla akan
menyesatkan seluruh manusia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
mengenai perkataan dan sumpah Iblis tersebut,
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ
لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis
menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,”” (Qs. Shaad : 82)
Sumpah
yang telah diucapkan oleh Iblis tersebut, kemudian benar-benar di
realisasikannya. Maka iblis pun dengan segenap kesungguhannya dan juga bala
tentaranya berusaha untuk menyesatkan umat manusia, khususnya umat Islam dari
jalan kebenaran. Diantara caranya yaitu, iblis berusaha dengan sekuat tenaga
untuk menggoda manusia agar aurat mereka terbuka. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman,
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ
وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ
الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
(Dan
Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di
surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua
termasuk orang-orang yang zalim." (Qs. Al-A’raaf : 19)
Akan
tetapi Iblis la’natullah berusaha menggoda Adam ‘alaihis salam
dan istrinya supaya Adam memakan buah tersebut. Yang hasilnya adalah aurat mereka
pun terbuka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَوَسْوَسَ لَهُمَا
الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا
وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا
مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
Maka
syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada
keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan
kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak
menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)." (Qs. Al-A’raaf : 20)
Itulah
salah satu tipu daya iblis la’natullah untuk menjerumuskan manusia dari
dulu kala, yaitu bapaknya anak manusia. Bahkan sampai detik ini pun, Iblis terus
berusaha agar anak Adam membuka auratnya. Kenapa demikian? Karena kita
sadari betul, betapa besar akibat buruk dari membuka aurat, terutama
dari kalangan wanita. Maka dari itulah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam mengabarkan bahwasanya kehancuran orang-orang ahlul kitab
yaitu Yahudi, tidak lain karena fitnah wanita. Rasulullah shalallaahu
‘alaihi wasallam bersabda,
فَاتَّقُوا الدُّنيَا
وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي
النِّسَاءِ
“Berhati-hatilah
terhadap dunia dan berhati-hatilah pada kaum wanita, karena sesungguhnya
fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah karena wanita.”
Oleh
karena itu saudariku, orang-orang Yahudi yang telah rusak moralnya dengan sebab
wanita, mereka akan terus berupaya mengeluarkan para wanita dalam keadaan
memperlihatkan kecantikan dan aurat mereka, dengan Miss Universalnya atau
yang lainnya. Yang ternyata ini pun di ikuti oleh para muslima, sehingga
menimbulkan kerusakan akhlak, moralitas, memperburuk citra islam, dan
sedikitnya rasa malu dari wanita tersebut. Semua ini juga tidak lain agar
tersebar syahwat dan berakibat dapat menghancurkan para pemuda muslim.
Sehingga pada waktu itu, banyak pemuda kaum muslimin yang kemudian lupa kepada
Allah, lupa kepada kehidupan akhirat, bahkan lupa untuk memperjuangkan
agamanya.
Banyaknya
pakaian-pakaian yang mempertontonkan aurat, dianggap sebagai sesuatu
yang modern. Kita lihat di media televisi maupun media yang lainnya, banyak
acara yang memajang aurat-aurat. Mereka menganggap bahwa inilah
masyarakat modern. Bahwa inilah kemajuan. Bahkan mereka menganggap bahwasanya
jilbab dan menutup aurat itu adalah suatu kemunduran.
Oleh
karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pun telah
mengabarkan tentang apa yang akan terjadi pada akhir zaman. Bahwasanya akan
muncul wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Beliau shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ
النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ
يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ
رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ
وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada
dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan
sekian.”
Imam
An-Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas
mengatakan bahwa ada beberapa makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ,
Makna
pertama : wanita yang mendapatkan nikmat
Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna
kedua : wanita yang mengenakan pakaian,
namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta
enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna
ketiga : wanita yang menyingkap sebagian
anggota tubuhnya, dan sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang
dimaksud denga wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna
keempat : wanita yang memakai pakaian tipis
sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun
sebenarnya telanjang.
Hal
yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ ada tiga :
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis,
sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai
jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian
anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Kesimpulannya
adalah كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ dapat kita maknakan: wanita yang
memakai pakaian tipis sehingga tampaklah tubuh yang ada di dalam pakaian
tersebut dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup. Dan juga
para wanita yang menutup auratnya, tapi dengan pakaian yang ketat, sehingga
tampaklah lekuk tubuhnya. Wal iyyadzubillaah…
Hadits
diatas juga merupakan tanda mukjizat kenabian. Lihatlah dan buktikan!
Bahwasanya kedua golongan ini sudah ada di zaman kita sekarang. Hadits ini
sangat mencela dua golongan tersebut. Kerusakan seperti ini tidak muncul di
zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau,
namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup.
Dan
sekarang kita lihat fenomena yang menyedihkan ini. Dimana wanita sangat bangga
memperlihatkan aurat-aurat mereka. Meraka tidak perduli dan
mereka pun tidak malu. Mereka tidak malu kepada Allah dan mereka tidak malu
kepada manusia. Bahkan rasa malu itu pun akhirnya telah dicabut oleh Allah subhanahu
wa ta’ala. Padahal wanita seharusnya lebih pemalu ketimbang lelaki. Namun
kita dapati sekarang, bahwa wanita lebih berani dan agresif ketimbang
lelaki, maka dampaknya mereka berbuat “semau gue”. Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
إِذَا لَمْ تَسْتَحِ
فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Sebagian
ulama menafsirkan hadirts diatas, bahwa perintah Rasulullah tersebut, perintah
yang sifatnya adalah penghinaan, bukan perintah agar di lakukan. Artinya bahwa
orang yang tidak punya malu maka dia akan berbuat “semau gue”.
Ini
lah musibah yang besar dan fitnah yang bergelombang yang datang dan menerpa
kita dengan munculnya wanita-wanita yang enggan menutup auratnya. Wanita yang
berpakaian tapi telanjang, bahkan berbangga, sehingga akhirnya memfitnah para
pemuda dalam meniti jalan Allah subhanahu wa ta’ala.
Saudariku
muslimah…
Ketahuilah,
setiap muslim yang ada didalam hatinya keimanan dan kecemburuan terhadap
agamanya, ia tidak akan ridha dengan keadaan seperti ini. Maka ia pun berusaha
dan berfikir, bagaimana caranya agar anaknya, tetangganya, saudaranya dapat
menutup aurat. Hal ini agar mereka di ridhai oleh Allah dan terhindar
dari adzab Allah. Karena apabila wanita telah memperlihatkan auratnya,
maka para pemuda pun mengikuti syahwatnya, kemudian akhirnya tersebarlah
zina. Dan dengan zina itulah kemudian tersebar bencana. Berbagai macam bencana
dan malapetaka terus datang akibat perbuatan-perbuatan buruk dan keji, salah
satunya adalah perbuatan tidak menutup aurat.
Saudariku
muslimah…
Dimanakah
lagi keimanan? Dimanakah lagi kecemburuan? Dimanakah lagi marah karena Allah
dan benci karena Allah? Seakan-akan keimanan itu telah pudar dari hati-hati
para hambaNya. Ataukah kehidupan dunia telah menghiasi dan mendominasi mereka?
Sehingga ia lupa kepada Allah rabbul ‘alamin. Ingatlah kisah nabi Adam ‘alaihis
salam ketika Allah usir dari surga dan Allah turunkan dari surga karena
memakan buah yang dilarang untuk di makan. Maka akibatnya terbuka aurat mereka.
Dan
kita lihat fenomena yang ada sekarang. Banyak hamba-hamba yang tidak lagi
perduli terhadap anaknya yang mempertontonkan aurat mereka. Banyak
hamba-hamba yang tidak perduli lagi terhadap istrinya yang memperlihatkan aurat
mereka. Tidakkah mereka tahu dan sadar? Bahwasanya seorang suami yang
tidak mempunyai rasa kecemburuan, ia termasuk dayyuts.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Dari
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasululah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh
Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang
durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts,
yaitu kepala rumah tangga membiarkan kemungkaran dalam rumah tangganya.”
Ketahuilah
dan sadarilah! Sesungguhnya wanita adalah parameter baiknya suatu bangsa.
Baiknya wanita adalah tanda kebaikan suatu bangsa. Dan hancurnya wanita adalah
merupakan kehancuran suatu bangsa. Maka apabila wanita itu mempertontonkan auratnya
dan apabila wanita itu sudah dicabut rasa malunya, pertanda bangsa itu akan
hancur dan binasa. Kenapa? Karena di rahim wanitalah anak bangsa dikandung.
Kemudian dari payudaranya lah mengalir makanan untuk menyambung hidup anak
tersebut. Dengan kasih sayangnya lah mereka mulai hari-harinya. Wanitalah guru
pertama dan utama bagi mereka. Maka apa jadinya kalau mereka hidup dibawah
asuhan dan pendidikan wanita yang tidak punya rasa malu, dan senantiasa mempertontonkan
auratnya kepada orang-orang yang bukan mahramnya, tentu saja mereka
tidak akan jauh dari induknya. Padahal seluruh anak adam yang lahir ke dunia
adalah suci. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ
عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ
يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap
anak yang dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah (islam). Kedua ibu bapaknyalah
yang menjadikan dia sebagai Yahudi atau Nashrani atau Majusi.”
Saudariku Muslimah...
Marilah
kita mencontoh para shahabiyah. Betapa ketundukan mereka kepada Allah yang
sangat luar biasa. Ketika Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat
hijab, dan ketika Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan jilbab, mereka
segera mengambil tirai atau gorden-gorden rumahnya untuk menutup aurat nya.
Mereka tidak pernah berkata “panas”. Mereka pun tidak pernah berkata “bagaimana
dan mengapa?.” Segera mereka berkata sami’na wa atha’na, kami
mendengar dan kami ta’at.
Dari
Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah radhiyallahu
anha, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan
mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki
keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada
kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor.
Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya.” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri
mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka
membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum
kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara wanita itu kecuali segera berdiri
mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya
dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan)
di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain penutup
seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.”
Allah
subhanahu wa ta’ala juga berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل
لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن
جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ
غَفُوراً رَّحِيم
“Hai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab : 59)
Ibnu
Katsir menafsirkan ayat ini dengan berkata: “Allah Ta’ala menyuruh
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam agar dia menyuruh wanita-wanita mukmin ,
istri-istri ,dan anak-anak perempuan beliau agar mengulurkan jilbab keseluruh
tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum
wanita jahiliah dan budak-budak perempuan.”
Tatkala
ayat di atas turun, para wanita Anshar pun bila keluar rumah seakan-akan di
atas kepala mereka terdapat burung-burung gagak karena pakaian (jilbab hitam)
yang mereka kenakan.
Sekarang
ini, sedikit sekali orang-orang yang perduli terhadap agamanya? Apakah kita ridha
wanita-wanita muslimah dicabik-cabik kehormatannya, dan dijadikan alat
pemuas nafsu para lelaki hidung belang serta menjadi mainan orang-orang Yahudi
dan Nasrani. Bahkan menjadi boneka-boneka orang-orang Yahudi dan Nasrani untuk
menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Tidak!!!
Dan
apakah kita tidak takut dengan ancaman Allah yang telah diwahyukan kepada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam dimana Rasulullah bersabda,
"Artinya : Sesungguhnya bila manusia telah melihat
kemungkaran lantas tidak mengingkarinya, maka telah dekatklah Allah meratakan
adzabNya terhadap mereka."
Na’udzubillaahi mindzalik…
Kita
kaum muslimin harus mempunyai rasa kecemburuan dalam masalah ini. Kita memohon
kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar menampakkan kepada kita yang benar
itu benar dan memberi taufik kepada kita untuk mengikutinya. Dan menunjukkan
yang salah itu salah, lalu member taufik kepada kita untuk menjauhinya. Serta
memberi hidayah kepada kita sirathal mustaqim. Kita pun juga harus
terus-menerus memohon kepada Allah agar Allah subhanahu wa ta’ala
memberikan hidayah kepada para wanita muslimat. Agar mereka menutup auratnya,
agar mereka kembali kepada Allah dan agar mereka bertaqwa kepada Allah. Karena
hanya kepadaNya lah kita semua akan kembali. Akhir kalam…