Setelah kepindahanku ke kontrakan baru bersama Mas Bima dan Adib, semua hal baru dan bermanfaat banyak kupetik disini. Aku belajar hidup lebih sederhana, kebersamaan, cinta dengan keluarga baru, belajar tentang segala aktivitas bersama mereka. Menurutku itu sangat luar biasa bagiku, dan aku tak akan lupa dengan itu semua.
Di kontrakan kami masak bersama, makan bersama, bermain bersama, dan aktivitas lain pun kami lakukan bersama. Hingga bahkan mereka tidak lupa dengan hari ulang tahunku, yaa 12 Maret 2016.
Hari itu aku berada di Ngawi, tanggal 13 aku berangkat ke Solo. Pada sore hari Mas Bima dan Adib pergi pamit berenang, aku sedang lelah jadi tidak ikut. Tiba-tiba HP ku berdering, Adib meneleponku. Adib berkata, "Ye, tolong ambilin kabeldata di kamarku, antarkan ke kampus sekarang, renangnya gak jadi, ini mau ain keroncong." Setelah bercakap-cakap pergilah aku ke kampus dengan santai membawa titipan Adib. Setibanya aku di kampus, ngobrol-ngobrol sebentar dengan Adib dan Mas Yulis (teman kami, semester 6 saat itu), sedangkan mas Bima sedang telepon dengan orang yang tidak ku ketahui. Tiba-tiba dari belakang aku dibekap oleh Mas Bima dan dibantu Adib, sedangkan Mas Yulis berusaha mengikatku hingga diikatlah aku di sebuah pohon (di depan Markas Besar Himpunan Mahasiswa PGSD FKIP UNS). Setelah aku tak berdaya dikeroyok tiga orang aku diguyur air genangan dijalan menggunakan tong sampah, dilumuri pasir, tepung, dan difoto, disebarkan di sosial media. Kebetulan saat itu temanku Mas Aziz (dari Kebumen) dan Amien (dari Boyolali) sedang ada acara di kampus, akhirnya mereka bergabung ikut mengerjaiku. Luar biasa kenangan dari mereka. Kalian tak akan kulupakan! 13 Maret 2016 sangat mengesankan. Kalian ingat 12 Maretku, maafkan aku tidak ingat apapun tentang hari ulang tahun kalian. Maafkan aku!
Senin, 29 Agustus 2016
Sabtu, 18 Juni 2016
TENTANG AKU YANG SEKARANG
Aku yang sekarang ternyata sudah sangat berbeda dengan yang dulu...
Tinggi badan sudah lumayan lebih tinggi lah daripada dulu, lebih kurang 165 cm.
Berat badan lebih kurang 53 kg.
Terlihat kurus sebenarnya dibanding waktu SMA yang rajin olahraga. Itu semua karena KAMU (dan atau tugas). Kulit terlihat lebih putih yang patut disyukuri. Kecerdasan? Orang kalian lah yang dapat menilai lebih lanjut.
Alhamdulillaah doaku dulu untuk dapat melanjutkan sekolah di perguruan tinggi sudah dikabulkan Allah SWT. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret dengan beasiswa yang insyaallaah hingga lulus. Terimakasih untuk Allah SWT, Rasulullah SAW, orang tuaku, kakak-kakakku, keluargaku, guruku, teman-temanku (Mahfud Adzanu, dll).
Calon Guru SD yang diharapkan. Guru SD yang profesional kalau kata dosen. Semoga amanah disini, betah, sukses dunia dan akhirat, aamiin.
Dua semester sudah kulalui. Adik tingkat segera memenuhi kelas baru. Semoga kalian berkarya. Mari berkarya.
Dua semester ini penuh dengan kenangan, perjuangan, pengorbanan, dan pelajaran hidup yang selalu terbayang-bayang bahwa aku ingin menceritakan ini pada orang-orang khususnya anakku kelak. Tujuannya sekadar agar menjadi motivasi bagi pendengarnya.
Salah satunya adalah tentang jalan hidupku. Ketika masuk PGSD aku berdomisili di suatu tempat yang sangat luar biasa. Pertama aku tidak tahu, hanya aku ingin saja nge-kost disitu karena murah, terlihat ramah, dan dekat warung makan dan kampus tentunya. Berjalan beberapa bulan aku merasa mulai betah. Celana panjang (lebih kurang 10 tahun lalu Rp. 150.000) hilang saat kucuci dan kujemur di lantai dua. Anehnya, dari 5 hanger yang kupasang hanya 1 itu yang hilang. Sedih? Tentu lah! Sulit MOVE ON kurasakan 1 bulan hingga akhirnya aku putuskan pindah tempat tinggal. Kudengar disitu memang dulu digunakan untuk tempat tinggal orang-orang yang suka maksiat. Naudzubillahimindzalik. Ya meskipun sekarang sudah tidak terlihat ada orang mabuk, judi, dan prostitusi.
Pindahlah aku ke sebuah kontrakan yang tidak terlalu jauh dari kost yang lama. Aku ngontrak bersama Mas Bima (asal Sragen semester 6 saat itu) dan Adib (asal Purbalingga semester 2 saat itu). Dari mereka aku belajar banyak sekali arti kehidupan. Terimakasih Mas Bima.. terimakasih Adib..
Tinggi badan sudah lumayan lebih tinggi lah daripada dulu, lebih kurang 165 cm.
Berat badan lebih kurang 53 kg.
Terlihat kurus sebenarnya dibanding waktu SMA yang rajin olahraga. Itu semua karena KAMU (dan atau tugas). Kulit terlihat lebih putih yang patut disyukuri. Kecerdasan? Orang kalian lah yang dapat menilai lebih lanjut.
Alhamdulillaah doaku dulu untuk dapat melanjutkan sekolah di perguruan tinggi sudah dikabulkan Allah SWT. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret dengan beasiswa yang insyaallaah hingga lulus. Terimakasih untuk Allah SWT, Rasulullah SAW, orang tuaku, kakak-kakakku, keluargaku, guruku, teman-temanku (Mahfud Adzanu, dll).
Calon Guru SD yang diharapkan. Guru SD yang profesional kalau kata dosen. Semoga amanah disini, betah, sukses dunia dan akhirat, aamiin.
Dua semester sudah kulalui. Adik tingkat segera memenuhi kelas baru. Semoga kalian berkarya. Mari berkarya.
Dua semester ini penuh dengan kenangan, perjuangan, pengorbanan, dan pelajaran hidup yang selalu terbayang-bayang bahwa aku ingin menceritakan ini pada orang-orang khususnya anakku kelak. Tujuannya sekadar agar menjadi motivasi bagi pendengarnya.
Salah satunya adalah tentang jalan hidupku. Ketika masuk PGSD aku berdomisili di suatu tempat yang sangat luar biasa. Pertama aku tidak tahu, hanya aku ingin saja nge-kost disitu karena murah, terlihat ramah, dan dekat warung makan dan kampus tentunya. Berjalan beberapa bulan aku merasa mulai betah. Celana panjang (lebih kurang 10 tahun lalu Rp. 150.000) hilang saat kucuci dan kujemur di lantai dua. Anehnya, dari 5 hanger yang kupasang hanya 1 itu yang hilang. Sedih? Tentu lah! Sulit MOVE ON kurasakan 1 bulan hingga akhirnya aku putuskan pindah tempat tinggal. Kudengar disitu memang dulu digunakan untuk tempat tinggal orang-orang yang suka maksiat. Naudzubillahimindzalik. Ya meskipun sekarang sudah tidak terlihat ada orang mabuk, judi, dan prostitusi.
Pindahlah aku ke sebuah kontrakan yang tidak terlalu jauh dari kost yang lama. Aku ngontrak bersama Mas Bima (asal Sragen semester 6 saat itu) dan Adib (asal Purbalingga semester 2 saat itu). Dari mereka aku belajar banyak sekali arti kehidupan. Terimakasih Mas Bima.. terimakasih Adib..
Langganan:
Postingan (Atom)